Change : Berubah atau Di Ubah (Konteks Bisnis Masa Kini) Oleh : Ardianus Laurens

Perubahan yang paling menarik tentu saja terjadi di dunia usaha. Perusahaan sekarang yang sudah besar dan sukses telah meninggalkan pola-pola lama. Begitu juga dengan dinamika kompetitif dunia usaha yang saat ini sangat beragam (di dunia internasional kita saksikan pemain-pemain baru memorak-porandakan pemain tradisional). Bagi pelaku bisnis yang tidak adaptif maka sulit untuk masuk dalam persaingan yang semakin kompleks. Untuk medorong perubahan dibutuhkan kerelaan bekerja yang lebih produktif. Terpaksa harus diambil tindakan-tindakan (prevention) sebelum perusahaan memasuki masa-masa sulit. Tetapi perubahan seperti itu tidak perlu terjadi kalau organisasi dan manusia-manusianya bisa berubah sendiri.

  • Mengapa Harus Di ubah ?

Ketika ada yang baru bermunculan, perusahaan harus cepat merespon. Kalau orang-orang yang bekerja tidak merespon maka lambat laun organisasi perusahaan akan terasing dan anda akan hidup di luar habitat yang seharusnya anda tinggali.

  • Idealnya berubah sendiri !

Perusahaan memang bisa dan mampu berubah sendiri tanpa harus mengalami sebuah proses perubahan yang di intervensi dari luar (campur tangan pihak luar ). Seharusnya kita bisa dan mampu berubah sendiri, secara kontinyu, bertahap dan alamiah. Syarat untuk berubah sendiri adalah adanya proses belajar dan semua orang yang berada di dalam perusahaan adalah manusia-manusia pembelajar (perusahaan pembelajar adalah yg selalu beradaptasi dengan zamannya). Manusia harus terbiasa dengan perubahan (pandangan dan manajemen baru). Perubahan hanya akan terjadi bila ada kemampuan belajar (learning ability).

  1. Perubahan membawa pembaruan – demi kelangsungan hidup perusahaan karena bukan perusahaan yang kuat namun yang adaptif akan berhasil bersaing di pasar yang semakin terbuka. Cth : Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
  2. Paradox of Change – Tindakan pembaruan yang di lakukan sebelum keadaan menjadi darurat dalam arti kata lain jangan tunggu perusahaan sakit baru berubah. Justru pada saat sendang mengalami kejayaan dan sumberdaya yang mencukupi untuk melakukan perubahan.
  3. Organisasi Pembelajar – intinya adalah harus dekat dengan informasi, yaitu tersedianya infomasi yang accesible dan selalu diperkaya melalui proses interaktif yang sehat (up to date). Manusia – manusia dalam organisasi harus selalu berada dekat dengan informasi, melilhat fakta-fakta baru dan tertantang untuk menciptakan yang baru.

Perubahan memerlukan analisis tajam yang menentukan titik-titik mana yang harus diutamakan. Perubahan dilakukan untuk melangsungkan kehidupan. Dan untuk itu, pelaksanaanya harus dilakukan secara konseptual, sistematis dan bertahap.

~ oleh Ardianus Laurens Paulus pada April 15, 2017.

Tinggalkan komentar